Cara Unik dan Terjangkau untuk Melakukan Foto Pre-wedding

by - Oktober 20, 2016

Foto pre-wedding alias pranikah mulai menjadi trend sejak pertengahan tahun 2000. Apa yang dulunya adalah item pelengkap untuk mengabadikan momen seputar pernikahan, kini menjadi salah satu elemen terpenting yang sangat diperhatikan oleh para calon mempelai.
Mengingat fotografi kini sudah menjadi bagian dari keseharian kita, tak heran banyak pasangan merasa termotivasi untuk memperoleh hasil yang terbaik, baik untuk dikenang maupun dipamerkan ke tamu undangan serta teman-teman di sosial media.
Kisaran harga untuk foto pre-wedding bisa sangat bervariasi, karena itu ada baiknya Anda melakukan perencanaan jeli untuk memastikan Anda dan pasangan bisa menghemat biaya sekaligus memperoleh pengalaman seumur hidup yang tak terlupakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Cara Menetapkan Anggaran

"Anggaran untuk yang satu ini tidak bisa diganggu gugat, karena foto merupakan sesuatu yang bisa selalu dilihat dan dikenang lagi di masa depan," kata Deni, calon pengantin yang akan menikah tahun ini.
Berhubung ia dan calon istrinya tidak memiliki latar belakang artistik atau pun kenalan yang bergerak di bidang seni, salah satu tempat yang mereka datangi untuk mencari ide adalah pameran wedding. Di event semacam ini, mereka bisa menemukan berbagai vendor dan inspirasi pernikahan yang terwujud dalam berbagai rupa dan desain.
Anda bisa berdiskusi dengan pasangan dan memilih tema pernikahan yang serupa dengan keinginan Anda berdua, atau – seandainya sudah punya tema sendiri – bertanya ke beberapa vendor kisaran biaya untuk mewujudkan konsep yang Anda miliki. Idealnya, Anda sudah tahu berapa persentase anggaran pernikahan yang ingin dialokasikan untuk foto pre-wedding, sehingga Anda tidak menjadi boros. Dengan riset yang jeli, Anda bisa kok menemukan fotografer yang cocok dengan style Anda.

2. Memilih Fotografer yang Sesuai

Setelah Anda mengetahui tema dan anggaran maksimum yang bisa Anda keluarkan, kini saatnya memilih fotografer yang bisa memenuhi visi dan gaya foto yang Anda dan pasangan inginkan. Untuk mengetahui hal ini, Anda bisa melihat portfolio serta akun Instagram fotografer bersangkutan, serta mengundangnya untuk ngobrol bersama Anda dan pasangan.Chemistry yang baik bisa menghasilkan suasana yang menyenangkan, hingga akhirnya menghasilkan foto yang apik.
Jika anggaran Anda benar-benar terbatas, tak ada salahnya meminta bantuan teman untuk memotret Anda. Minta bantuan artinya Anda tidak bisa menuntut terlalu banyak kepada orang tersebut, dan harus siap menyediakan segala sesuatu untuk kepentingan foto tersebut sendiri – dari mulai lokasi pemotretan, kamera, props, referensi foto, hingga make-updan busana. Ingat kalau pertemanan Anda dan dia dipertaruhkan untuk hal yang satu ini.

3. Pilih Lokasi Sederharna Namun Berkesan

Menurut fotografer Iwan Aprilianto, salah satu cara untuk menghemat anggaran foto pre-wedding ialah dengan memilih situs-situs lokal yang bisa diakses dengan dana murah atau bahkan gratis.
“Contohnya bisa di Kota Tua (Jakarta), atau tempat lain dengan pemandangan yang bagus,” katanya.
Hal yang akan membuat beda adalah konsep foto Anda. Daripada jadicopycat mengikuti ide-ide konvensional yang membosankan atau ikut-ikutan teman, carilah konsep yang unik dan dekat di hati. Misalnya, berfoto di tempat pertama Anda dan tunangan berkenalan, atau memilih aktivitas yang Anda berdua sukai, atau menggunakan props yang menceritakan kisah Anda berdua pada suatu masa.
Contoh konsep foto yang bisa ditemukan di hampir semua situs photo stock adalah foto berpasangan di alam terbuka dengan busana gaun panjang dan setelan jas. Tidak hanya cliché, hasilnya akan mirip seperti foto di hari pernikahan dan menghabiskan biaya untuk berganti-ganti gaun. Sebuah gaun di bridal atau desainer umumnya disewakan dengan harga ratusan hingga jutaan rupiah. Setelah itu, membawa segala props ke lokasi juga akan menjadi masalah bagi Anda – karena Anda harus memastikan baju sewaan tersebut tidak kotor atau rusak.

4. Persiapan agar Tampil Prima

Foto pre-wedding merupakan sesuatu yang ingin Anda kenang saat Anda berdua menua atau bercerita kepada anak-cucu kelak. Karena itu, lakukan sesuatu yang alami dan tidak dibuat-buat, sehingga Anda pun mengenali diri Anda dan pasangan di foto – bukan seseorang yang berdandan kaku dengan make-up tebal.
Rahasia utama untuk memperoleh hasil pemotretan maksimal adalah persiapan matang – misalnya membawa payung, sunscreen, air minum secukupnyua. Berfoto dengan kekasih memang menyenangkan, tapi bisa jadi melelahkan. Karena itu, sebelum hari pemotretan, pastikan Anda sudah memperoleh tidur nyenyak 8 jam. Hindari makanan asin, pedas, berlemak serta minuman yang mengandung kafein untuk menjaga penampilan Anda.
Saat berada di tempat umum, Anda bisa mengakali keperluan foto pre-wedding dengan berbaur dan menggunakan alat yang minim dan tidak mencolok. Tujuannya agar pihak keamanan atau manajemen di lokasi tersebut tidak keberatan dan meminta surat ijin atau biaya tambahan.

5. Manfaatkan Foto-Foto Lama

Melihat dari namanya, foto “pre-wedding” berarti foto-foto yang diambil sebelum pernikahan. Artinya, Anda bisa juga memilih foto-foto terbaik selama masa pacaran hingga pertunangan untuk diolah sebagai foto pre-wedding – misalnya foto saat Anda berdua sedang berlibur.
Iwan mengatakan jika kemungkinan untuk me-retouch foto lama itu ada. “Bisa Anda sebut sebagai perjalanan sebelum sampai ke jenjang pernikahan,” tukasnya.
Untuk memperoleh hasil yang unik, Iwan menyarankan untuk mengambil foto dengan polaroid. Meski foto jenis ini tidak tahan lama, bentuk frame foto polaroid memberikan kesan sentimentil dan memorable.
Jika Anda merasa tidak puas, Anda masih bisa memperbaikinya dengan mudah. Ingat bahwa foto pre-weddding bukan seperti foto pernikahan yang tidak bisa diulang, jadi Anda dan pasangan bisa lebih santai dalam mempersiapkannya.
Untuk bertanya lebih lanjut seputar pre-wedding anda bisa menghubungi kami :)
Salam 

You May Also Like

0 Comments